Minggu, 02 Juni 2013

PROFILE BARACK OBAMA


Jakarta (ANTARA News) - Sebagai presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama (51) dikenal sebagai pencetus disahkannya UU sistem kesehatan dan memerintahkan penangkapan Osama bin Laden namun masih berjuang memulihkan perekonomian dan penciptaan lapangan kerja.

Berikut adalah beberapa fakta mengenai Presiden berkulit hitam AS pertama itu.

Barack Obama memiliki latar belakang yang sangat berbeda dengan presiden Amerika lainnya. Ibunya Ann Dunham merupakan wanita kulit putih asal Kansas dan ayahnya Barack Obama Sr adalah pria kulit hitam asal Kenya yang hanya sebentar melihat anaknya tumbuh.

Obama menghabiskan masa kecilnya dengan kakek dan nenek dari pihak Ibu, di Indonesia dan Hawaii.

Semasa remaja, ia berjuang melawan rasisme dengan menulis sebuah memoar "Adakah yang salah denganku". Dia juga punya pengalaman buruk dengan keabsenan sosok sang ayah dalam hidupnya. Ia menganggap keberadaan ayahnya "mitos" yang membuatnya akrab dengan marijuana dan kokain semasa muda.

Meskipun begitu, Obama berhasil lulus dari Universitas New York, Columbia pada 1983 dan bekerja pada bidang bisnis di New York dan sebuah lembaga sosial di Chicago.

Pada 1988, dia meneruskan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Harvard dan  meraih nilai terbaik untuk laki-laki berkulit hitam pertama sepanjang sejarah sekolah itu.

Hubungan Obama dengan Kongres

Bahkan ketika Partai Demokrat menguasai DPR dan Senat, Partai Republik selalu menghalangi dan meragukan inisiatif Obama. Kondisi semakin sulit saat Partai Republik yang pro pemotongan pajak merebut kursi mayoritas di Dewan pada 2010.

Awal 90'an Obama bekerja sebagai dewan kampanye pemilu di Chicago dan mengajar hukum tata negara pada Universitas Chicago. Ia kemudian bergabung dalam sebuah firma hukum khusus hak sipil dan pembangunan lingkungan.

Di sebuah firma, saat ditugaskan menjadi penasehat hukum, dia bertemu dengan Michelle Robinson yang kemudian menjadi istrinya.

Di tengah kesibukannya, si kurus Obama juga tetap menjaga kehidupan keluarganya dengan menjalani hobi basket di sebuah gym FBI. Dia juga sering menghadiri kegiatan olahraga di sekolah anaknya Malia dan Sasha serta sesekali pergi menonton bioskop dengan istrinya.

Karir politik pertamanya dimulai saat pemilihan pemimpin senator bagian negara Illinois pada 1996. Ia kemudian memberikan pidato resmi dalam Konvensi Nasional Demokrat pada 2004.

Saat ia terpilih sebagai anggota Senat

Obama memenangi pemilihan calon Presiden mengalahkan mantan Ibu Negara Hilary Clinton dan Senator New York. Ia juga berhasil mengalahkan rivalnya Senator Johm McCain di pemilu presiden dan mengantarkannya menjadi penghuni White House yang baru.

Kampanye dengan tema "Harapan dan Perubahan" dihiasi dengan semangat yang menggebu.

Ia berhasil menarik 1,8 juta pendukung ke dalam National Mall di Washington selama pelantikan kepresidenannya meskipun diliputi dengan pujian dan kritikan. Ia memenangi 68 persen suara.

Semasa kepemimpinannya, Obama menghadapi perang di Irak dan Afganistan yang berakhir pada 2011. Ia juga mendukung keterlibatan tentara Amerika di Libya yang sekaligus menjungkalkan Muammar Gaddafi.

Mei 2011, ia memerintahkan pasukan khusus Angkatan Laut AS (SEAL) dalam penangkapan pemimpin Alqaeda Osama bin Laden di Pakistan sekaligus membentuk preseden keamanan nasional yang kuat.

Meskipun begitu, sejumlah permasalahan masih belum dapat ia pecahkan, seperti krisis ekonomi yang mendera Amerika Serikat. Hal inilah yang mengancam upayanya untuk dipilih kembali.

Sekitar 800 ribu pekerja di-PHK pada awal kepemimpinannya, ia kemudian mengucurkan dana pinjaman 831 miliar AS kepada sejumlah perusahaan dalam masa krisis seperti perusahaan General Motors.

Namun yang paling dikenal darinya adalah janji biaya kesehatan terjangkau yang dikenal dengan program Obamacare yang bertujuan memberi semua orang di Amerika sistem asuransi yang terjangkau.  Namun kebijakan ini dikritik banyak pihak karena mahal.

Reputasi Obama memang baik sebagai komunikator yang cerdas namun juga dikritisi karena tidak membangun hubungan baik dengan para pejabat Kongres. Beberapa mempertanyakan kesiapannya terutama setelah penampilan debatnya yang dinilai jelek saat melawan capres dari kubu oposisi Mitt Romney.

(tri)

Penerjemah: Tria Dianti
Editor: Jafar M Sidik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar