KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menyatakan, Indonesia, dengan dukungan sistem teknologi informasi yang canggih, akan menjadi negara maju dan modern pada 2045.
"Jumlah penduduk kita mencapai 250 juta jiwa. Pulau besar dan kecil di negeri ini juga mencapai 72 ribu. Ada 800 dialek serta 200 jenis bahasa. Dengan potensi yang cukup besar itu, negeri ini akan menjadi negara maju," katanya di Malang, Sabtu (4/5/2013), seperti dilkutip dari Antara.
Hanya, tegasnya, dengan dukungan SDM yang cukup besar, jangan sampai negeri ini mengalami disintegrasi misi yang bisa merongrong masyarakat, termasuk generasi muda.
Oleh karena itu, generasi muda harus mau belajar, terlebih lagi ilmu komunikasi dan cyber. Sebab, saat ini, cyber war atau perang cyber bukan menjadi sesuatu yang akan diwaspadai, tetapi merupakan hal yang sudah terjadi.
"Semua harus mau belajar, kalau bukan kita, siapa lagi yang membawa bangsa ini maju, apalagicyber war ke depan diprediksikan akan lebih seru lagi dibandingkan saat ini," tandasnya.
Dalam rangka membangun Indonesia sebagai negara maju berbasis teknologi, lanjutnya, pihaknya membangun seribu titik Wi-Fi gratis di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Tahun ini, Wi-Fi gratis akan dipasang di 700 titik dan sisanya sebanyak 300 titik telah dipasang pada tahun 2012. Pemasangannya pun difokuskan pada tempat-tempat pelayanan umum, seperti kampus, terminal, dan rumah sakit.
Ia mengemukakan, pemasangan Wi-Fi gratis itu merupakan komitmen untuk tahun 2015 dengan minimal 50 persen penduduk Indonesia sudah menguasai dan terhubung dengan jaringan internet, apalagi bisnis IT di Indonesia bisa menghasilkan Rp 400 triliun per tahun.
"Kami bersyukur di Indonesia jumlah pengguna internet saat ini sudah mencapai sekitar 50 persen, bahkan jumlah handphone sudah hampir menyamai jumlah penduduk Indonesia, yakni sekitar 220 juta unit," katanya menambahkan.
Hanya, Menkominfo mengaku tidak hafal berapa anggaran yang dikeluarkan pemerintah melalui APBN dalam rangka pengadaan Wi-Fi gratis tersebut.
Selain anggaran dari APBN, lanjutnya, pemerintah juga bekerja sama dengan Telkom yang menargetkan membangun 30 ribu titik Wi-Fi tahun ini dan yang sudah terealisasi di Banyuwangi dan Bandung.
"Dengan segala potensi yang dimiliki bangsa ini dan dengan pertumbuhan perekonomian terbesar di dunia setelah China, kami yakin negeri ini akan menjadi negara besar tepat pada momentum satu abad kemerdekaan Indonesia (2045)," katanya. (ANT)
"Jumlah penduduk kita mencapai 250 juta jiwa. Pulau besar dan kecil di negeri ini juga mencapai 72 ribu. Ada 800 dialek serta 200 jenis bahasa. Dengan potensi yang cukup besar itu, negeri ini akan menjadi negara maju," katanya di Malang, Sabtu (4/5/2013), seperti dilkutip dari Antara.
Hanya, tegasnya, dengan dukungan SDM yang cukup besar, jangan sampai negeri ini mengalami disintegrasi misi yang bisa merongrong masyarakat, termasuk generasi muda.
Oleh karena itu, generasi muda harus mau belajar, terlebih lagi ilmu komunikasi dan cyber. Sebab, saat ini, cyber war atau perang cyber bukan menjadi sesuatu yang akan diwaspadai, tetapi merupakan hal yang sudah terjadi.
"Semua harus mau belajar, kalau bukan kita, siapa lagi yang membawa bangsa ini maju, apalagicyber war ke depan diprediksikan akan lebih seru lagi dibandingkan saat ini," tandasnya.
Dalam rangka membangun Indonesia sebagai negara maju berbasis teknologi, lanjutnya, pihaknya membangun seribu titik Wi-Fi gratis di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Tahun ini, Wi-Fi gratis akan dipasang di 700 titik dan sisanya sebanyak 300 titik telah dipasang pada tahun 2012. Pemasangannya pun difokuskan pada tempat-tempat pelayanan umum, seperti kampus, terminal, dan rumah sakit.
Ia mengemukakan, pemasangan Wi-Fi gratis itu merupakan komitmen untuk tahun 2015 dengan minimal 50 persen penduduk Indonesia sudah menguasai dan terhubung dengan jaringan internet, apalagi bisnis IT di Indonesia bisa menghasilkan Rp 400 triliun per tahun.
"Kami bersyukur di Indonesia jumlah pengguna internet saat ini sudah mencapai sekitar 50 persen, bahkan jumlah handphone sudah hampir menyamai jumlah penduduk Indonesia, yakni sekitar 220 juta unit," katanya menambahkan.
Hanya, Menkominfo mengaku tidak hafal berapa anggaran yang dikeluarkan pemerintah melalui APBN dalam rangka pengadaan Wi-Fi gratis tersebut.
Selain anggaran dari APBN, lanjutnya, pemerintah juga bekerja sama dengan Telkom yang menargetkan membangun 30 ribu titik Wi-Fi tahun ini dan yang sudah terealisasi di Banyuwangi dan Bandung.
"Dengan segala potensi yang dimiliki bangsa ini dan dengan pertumbuhan perekonomian terbesar di dunia setelah China, kami yakin negeri ini akan menjadi negara besar tepat pada momentum satu abad kemerdekaan Indonesia (2045)," katanya. (ANT)
Editor: Reza Wahyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar