Kamis, 25 November 2010

SANG FENOMENAL NEGERI

         Begitu banyak masalah di Indonesia yang sudah lama terjadi tetapi tidak dapat terselesaikan. Salah satunya, masalah Gayus Tambunan yang sangat fenomenal karena terkait korupsi. Gayus Haloan Tambunan adalah seorang pegawai negeri sipil golongan IIIA di sebuah Kantor Pajak.


         Saat Gayus kecil ia menghabiskan waktunya di sebuah rumah di Jl Warakas I Gang 23, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Priok, Jakarta Utara. Kondisi rumah yang berada di gang sempit itu sudah sangat memprihatinkan semenjak ditinggal oleh penghuninya. Saat Gayus menikah, dia sudah tidak tinggal dirumah tersebut.


             Gayus di duga menyelewengkan uang pajak sebesar 28 miliar rupiah. Awalnya kasus ini belum terungkap karena kecerdikannya mengatur dan mengelola uang tersebut agar seolah-olah bukan uang korupsi. Tapi sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya terjatuh juga.
             Mafia hukum jauh lebih cerdik dan akhirnya menemukan bukti-bukti penggelapan dana tersebut. Gayus yang sempat melarikan diri ke Singapura akhirnya menyerahkan diri juga setelah pemerintah indonesia bekerja sama dengan pemerintahan Singapura. Sampai akhirnya Gayus menjadi tahanan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.


             Bergelimangnya harta Gayus ini begitu transparan dengan statusnya sebagai tahanan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua  masih mengeluarkan uang 50 juta lebih perbulan untuk membayar orang2 yang berwenang di Rutan tersebut sehingga dia bisa seenaknya keluar masuk rutan bahkan sempat enjoy pelesiran dengan istrinya Milana Anggraeni serta nonton pertandingan Tenis  International di Nusa Dua Bali.
             Begitu tragisnya hukum di Indonesia. Menurut saya, kasus atau masalah Gayus tidak akan terselesaikan kalau dari Hukum di negeri ini lemah dan Aparat kepolisian tidak tegas dalam menjalankan tugas-tugasnya. Negeri ini akan terbebas dari masalah-masalah kalau Hukum kuat, aparat kepolisian tegas, pemerintahan yang melayani aspirasi rakyat, dan rakyatnya pun mendukung. Saya yakin tidak akan ada Gayus-gayus yang lainnya.

Kamis, 11 November 2010

Malangnya Anak Jalanan

Ini adalah tugas artikel kedua Ilmu Sosial Dasar dengan tema Anak Jalanan, dan saya memberikan artikel ini dengan judul "Malangnya Anak Jalanan". Berikut artikelnya................




Anak Jalanan. Mereka adalah beberapa anak yang kurang beruntung, yang harus meneruskan hidup dengan mencari uang di jalanan di saat anak yang lain bermain dan belajar. Anak-anak yang kurang beruntung karena harus menerima kejamnya dunia. Anak-anak yang kurang beruntung karena harus tidur dengan beralaskan selembar koran dimana anak yang lain tidur dengan beralaskan kasur yang empuk. Anak-anak yang mengenakan pakaian yang tak layak pakai.


Anak-anak kurang beruntung ini mudah kita temui di Negeri ini. Mudah dikarenakan cara-cara pemerintah dalam menangani masalah ini masih Reaktif dan Represif. Reaktif, karena melihat persoalan anak jalanan sebagai perusak keindahan perkotaan dan pelaku kriminal. Represif, diperlihatkan dalam bentuk penanganan anak jalanan dengan melakukan razia, tangkap, dan ceramah.


Dalam menangani permasalahan seperti ini harus ditangani dengan cara pendekatan Responsif, yaitu pendeketan yang mengedepankan pendampingan sehingga relasi antara anak jalanan dengan pemerintah lebih bersifat melayani anak jalanan.


Anak jalanan juga mempunyai dampak positif dan dampak negatif bagi diri anak jalanan sendiri dan orang lain. Dampak positif nya yaitu mengajarkan seseorang bagaimana kejamnya dunia dan mengusahakan seseorang untuk memajukan kehidupan mereka masing-masing. Sedangkan dampak negatifnya yaitu banyaknya kriminalitas yang terjadi dimana-mana.


Sekian artikel ini saya tulis. Wassalam :)