UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
JURNAL FITUR PADA ANTAR TELEMATIKA
|
ABSTRAKSI
Saat ini Telematika muncul
sebagai bidang ilmu yang memfokuskan pada peningkatan interaksi di antara
manusia atau proses melintasi jarak dan waktu melalui aplikasi Information and Communications Technology
(ICT). Dalam penulisan Artikel ini, penulis membahas tentang Fitur pada antar
muka telematika, fitur antarmuka disini merupakan salah satu layanan yang
disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan
sistem operasi. Dalam pemakaiannya komponen sistem operasi yang bersentuhan
langsung dengan pengguna.penulisan artikel fitur pada antarmuka telematika akan
berfokus untuk membahas antar muka pada telematika, fitur pada antarmuka
pengguna telematika, manfaat dan kerugian penggunaan pada telematika. Banyak
fitur teknologi yang di gunakan untuk pengembangannya, salah satunya video
conference.
Kata Kunci : Telematika, Fitur
DAFTAR ISI
Hal
Halaman
Judul.................................................................................................................... i
Abstrak.............................................................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang .............................................................................................. 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 3
2.1 Antar Muka Pemakai......................................................................................3
BAB 3.
PEMBAHASAN.................................................................................................7
3.1 Konferensi Video..........................................................................................7
BAB 4.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Perubahan
merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kemampuan berpikir dan berinteraksi
antar sesama dalam proses yang panjang, menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan
telah membuat pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salah satunya
adalah Alvin Toffler. Zaman informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis
tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar
lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat.
Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati”
atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi
menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”. Zaman
informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarang ini, hanya
mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan
beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa
ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar
informasi dan telematika. Telematika itu sendiri adalah istilah untuk
mendefinisikan Telekomunikasi melalui media informatika.
Berdasarkan
definisi di atas telematika sebenarnya mencakup dua teknik yaitu:
telekomunikasi dan informatika. Karena kekhususan penelitian dalam bidang
penelitian seperti: Digital signal processing, Network programming, Managemen
Telekomunikasi: Routing, security, dll. Sentral telepon, router, switch, VoIP
dll. Interoperabilitas: pensinyalan, operating system dan data base. Fiber
optics, Network performance and Qos. Pengembangan software. Interface dalam
telematika meliputi banyak hal,salah satu nya adalah video conference. Layanan
video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio
secara real time. Salah satu fitur yang terdapat pada interface telematika
seperti : Aplikasi Berbasis Web (berteknologi internet) yang tidak perlu
diinstall di setiap client dan bisa jalan di sistem operasi apapun (Open
System). Interface dalam telematika meliputi banyak hal, salah satu nya adalah
video conference,
Layanan video
conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara
real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial
pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital
Network) dengan standar H.320. Perangkat-perangkat lainnya seperti : LCD
Proyektor 7 9, Printer LazerJet atau DeskJet dan BubleJet 25 30, Ploter 1 1,
Scanner 4 5, Digitizer. Dari Aplikasi Keselamatan dan Keamanan misalnya adalah
SOS, Kontrol Jarak Jauh, Tracking Otomatis. Dalam Hiburan juga ada seperti :
Musik, Video, Game. Sedangkan,Infrastruktur komunikasi untuk mendukung
teknologi telematika antara lain adalah jaringan seluler (HP), jaringan Satelit,
jaringan Siaran Radio atau TV, jaringan Titik Akses dan lainnya.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Antar Muka Pemakai
Antarmuka pemakai (User Interface) merupakan mekanisme
komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pemakai (User
Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan
informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran
masalah sampai ditemukan suatu solusi user interface, berfungsi untuk
menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES),
menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara
menyeluruh dengan langkah-langkah yang tepat sehingga user mengerti apa yang
akan dilakukan terhadap suatu sistem. Paling utama dalam membangun user
interface adalah kemudahan dalam memakai atau menjalankan sistem, interaktif,
komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan atau membangun suatu
program jangan terlalu diperlihatkan.
Pengertian antarmuka adalah salah satu layanan yang
disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan
sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan
langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line
Interface dan Graphical User Interface (GUI)
a. Command Line Interface (CLI)
CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem
operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan program di
sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu. Meskipun
konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang
berbeda untuk CLI-nya. UNIX memberi nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan
lain sebagainya. Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) memberi nama command.com
atau Command Prompt. Sedangkan pada Windows Vista, Microsoft menamakannya
PowerShell. Pengguna Linux mengenal CLI pada Linux sebagai terminal, sedangkan
pada apple namanya adalah commandshell
b. Graphical User Interface
GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi
dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan
perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball.
Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon,
menu, pointing device). Terdapat 6 macam fitur yang terdapat pada
antarmuka pengguna telematika. Fitur
tersebut antara lain :
A. Head Up Display System
Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan
data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut
pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat
informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan
daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat untuk
kepentingan penerbangan militer, sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan
sipil, kendaraan bermotor dan aplikasi lainnya.
B. Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana
seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik.
Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu
perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT
yang memimpin Tangible Media Group.
Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu
memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat
dimanipulasi dan diamati secara langsusng.
C. Computer Vision
Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi
dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan
dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang
membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai
bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera, data multi
dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.
D. Browsing Audio Data
Browsing audio data adalah kemampuan mesin untuk mencari data dengan
menggunakan input audio. Suatu ketika kita mendengarkan sebuah kilasan lagu dan
kemudian kita merasa terkesan dengan lagu tersebut. Meskipun kita hanya
mendengarkan secara sekilas, tetapi membuat kita ingin tahu lagu siapakah itu?
Browsing audio data pada suara tidak seperti browsing teks pada tulisan. Hal ini disebabkan perbedaan sifat antara tulisan dan suara. Pada tulisan, apa yang ditulis bisa tetap ada secara permanen tertulis sedangkan pada audio atau suara sifatnya hanyalah sementara maksudnya setelah bunyi suara terdengar maka selanjutnya suara tersebut akan menghilang. Karena sifat suara yang tidak permanen itulah maka untuk melakukan pencarian dalam audio data harus selalu dilakukan pengulangan dalam membunyikan suara tersbut. Browsing audio data dilakukan dengan cara konsep pendengar dan pembicara/speaker. Sebuah rekaman suara
dirubah menjadi beberapa bagian dan setiap bagian akan dibunyikan oleh pembicara/speaker yang berbeda.
Browsing audio data pada suara tidak seperti browsing teks pada tulisan. Hal ini disebabkan perbedaan sifat antara tulisan dan suara. Pada tulisan, apa yang ditulis bisa tetap ada secara permanen tertulis sedangkan pada audio atau suara sifatnya hanyalah sementara maksudnya setelah bunyi suara terdengar maka selanjutnya suara tersebut akan menghilang. Karena sifat suara yang tidak permanen itulah maka untuk melakukan pencarian dalam audio data harus selalu dilakukan pengulangan dalam membunyikan suara tersbut. Browsing audio data dilakukan dengan cara konsep pendengar dan pembicara/speaker. Sebuah rekaman suara
dirubah menjadi beberapa bagian dan setiap bagian akan dibunyikan oleh pembicara/speaker yang berbeda.
Semua bagian dari rekaman tersebut dibunyikan secara bersamaan atau dengan
kata lain semua pembicara atau speaker sedang berbicara dalam waktu yang
sama. Pendengar mendengarkan semua suara dari semua pembicara atau
speaker, jika ada perkataan dari seorang pembicara (misalnya pembicara 1)
yang sama atau mirip dengan kata-kata search-key yang sedang dicari maka
suara dari pembicara yang lainnya akan dikecilkan untuk memperjelas dan
memastikan bahwa suara dari pembicara 1 adalah yang sama kemudian didapat
kesimpulan bahwa sebuah rekaman yang tadinya dipotong menjadi beberapa
bagian itu adalah data audio yang sedang dicari.
E.Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition)
atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah
satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah
‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition
dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada
kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat
aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang
yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech
Recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan
pembicaraan siapa saja.
F. Speech Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan
manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer
dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem
text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1. Konferensi Video
Teknologi inti yang digunakan dalam konferensi video
adalah sistem kompresi digital audio dan video stream secara nyata. Perangkat
keras atau perangkat lunak yang melakukan kompresi disebut codec. Angka
kompresi dapat dicapai hingga 1:500. Digital yang dihasilkan aliran 1s dan 0s
dibagi menjadi paket label, yang kemudian dikirimkan melalui jaringan digital
(biasanya ISDN atau IP). Penggunaan modem audio dalam saluran pengiriman
memungkinkan penggunaan Plain Old Telephone System atau POTS, dalam beberapa
aplikasi kecepatan rendah, seperti videotelephony, karena POTS mengubah getaran
digital ke atau dari gelombang analog dalam rentang spektrum audio.
Komponen lain yang dibutuhkan untuk sistem konferensi video meliputi:
a. Video input: kamera video atau webcam
b. Video output: monitor komputer, televisi atau proyektor
c. Audio input: mikrofon
d. Audio output: biasanya pengeras suara yang berkaitan dengan
perangkat layar atau telepon
e. Data transfer: jaringan telepon
analog atau digital, LAN atau Internet
Pada dasarnya ada dua jenis sistem konferensi video:
1. Sistem terdedikasi mempunyai semua komponen yang dibutuhkan dikemas ke
dalam satu peralatan, biasanya sebuah konsol dengan kamera video pengendali
jarak jauh kualitas tinggi. Kamera ini dapat dikontrol dari jarak jauh untuk
memutar ke kiri dan kanan, atas dan bawah serta memperbesar, yang kemudian
dikenal sebagai kamera PTZ. Konsol berisi semua hubungan listrik, kontrol
komputer, dan perangkat lunak atau perangkat keras berbasis codec. Mikrofon
omnidirectional terhubung ke konsol seperti monitor televisi dengan pengeras
suara dan proyektor video.
Ada beberapa jenis perangkat yang didedikasikan untuk konferensi
video:
1. Konferensi video kelompok besar: non-portabel, besar, perangkat yang
digunakan lebih mahal untuk ruangan besar dan auditorium.
2. Konferensi video kelompok kecil: non-portabel atau portabel, lebih
kecil, perangkat lebih murah yang digunakan untuk ruang rapat kecil.
3. Konferensi video individual: biasanya perangkat portabel, dimaksudkan
untuk satu
pengguna, mempunyai kamera tetap, mikrofon, dan pengeras suara terintegrasi
ke
dalam konsol.
2. Sistem desktop biasanya menambahkan papan perangkat keras ke komputer
pribadi normal dan mentransformasikannya menjadi perangkat konferensi video.
Berbagai kamera dan mikrofon berbeda dapat digunakan dengan papan, yang berisi
codec yang diperlukan dan pengiriman tatap muka. Sebagian besar sistem desktop
bekerja dengan standar H.323.
Konferensi video dilakukan melalui komputer yang
tersebar, yang juga dikenal sebagai emeeting.
1. Acoustic echo cancellation
Fitur mendasar dari sistem konferensi video profesional adalah Acoustic
Echo Cancellation atau AEC. Echo dapat didefinisikan sebagai sumber gelombang
interferensi yang direfleksikan dengan gelombang baru yang diciptakan oleh
sumber. AEC adalah suatu algoritma yang mampu mendeteksi ketika suara atau
ucapan masuk kembali ke audio input dari codec konferensi video, yang berasal
dari keluaran audio dari sistem yang sama setelah beberapa waktu. Apabila tidak
diperiksa, dapat menyebabkan beberapa masalah seperti:
1. Mendengar kembali suara sendiri (biasanya tertunda secara signifikan).
2. Kuat gema, membuat saluran suara menjadi tidak berguna karena sulit
untuk memahami.
3. Melolong dibuat oleh umpan balik (feedback).
Echo cancellation adalah tugas prosesor intensif yang biasanya bekerja atas
kisaran sempit suara penundaan.
2. Multipoint videoconference
Konferensi video bersama antara tiga tempat jauh atau lebih dimungkinkan
melalui Multipoint Control Unit atau MCU. MCU merupakan jembatan yang
menghubungkan panggilan dari beberapa sumber dalam cara yang mirip dengan
panggilan audio konferensi. Semua pihak memanggil unit MCU, atau unit MCU juga
dapat menghubungi pihak-pihak yang akan berpartisipasi, secara berurutan. Ada
jembatan MCU untuk IP dan ISDN berbasis konferensi video. Ada MCU yang murni
perangkat lunak, dan yang lain merupakan kombinasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak. Sebuah MCU dikarakterisasi berdasarkan jumlah panggilan
simultan yang dapat ditangani, kemampuan MCU untuk melakukan perubahan protokol
dan tarif data serta fitur-fitur lain. MCU dapat berdiri sendiri sebagai
perangkat keras atau dapat dimasukkan ke dalam unit konferensi video
terdedikasi.
Beberapa sistem mampu melakukan konferensi multipoin
tanpa MCU. Hal ini menggunakan teknik standar H.323 yang dikenal sebagai decentralized
multipoint, dimana setiap stasiun dalam panggilan multipoin bertukar video
dan audio secara langsung dengan stasiun lain tanpa pusat pengaturan.
Keuntungan dari teknik tanpa MCU adalah video dan audio secara umum memiliki
kualitas yang lebih tinggi karena tidak harus disampaikan melalui titik pusat.
Selain itu, pengguna dapat membuat panggilan multipoin ad-hoc tanpa
memerdulikan ketersediaan atau kontrol dari MCU.
3. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan konferensi video antara lain:
a. Meningkatkan produktivitas karena
kemampuan VTC untuk berbagi dokumen, ide atau gambar dengan mudah.
b.
Menghemat biaya.
c.
Menghemat waktu.
Kelemahan konferensi video antara lain:
a. Harga masih terbilang mahal untuk
dimiliki sehingga hanya perusahaan atau organisasi tertentu yang mempunyai
cukup dana dan sangat membutuhkan yang memiliki konferensi video.
b. Alat-alat untuk konferensi video
sulit didapat dan proses penginstalan harus ekstra hati-hati agar tidak salah.
4. Standarisasi
International Telecommunication Union atau ITU (sebelumnya: Komite
Konsultasi Internasional Telegrafi dan Telepon) memiliki tiga payung standar
untuk konferensi video, yaitu:
1. ITU H.320 dikenal sebagai standar untuk Public Switched Telephone
Networks atau
konferensi video melalui ISDN basic rate interface atau primary
rate interface. H.320 juga digunakan pada jaringan khusus seperti T1 dan
satelit berbasis jaringan.
2. ITU H.323 dikenal sebagai standar untuk mengangkut aplikasi multimedia
melalui LAN. Standar yang sama juga berlaku untuk implementasi yang lebih awal
dari VoIP. Dalam beberapa tahun terakhir, Session Initiation Protocol dari IETF
telah memperoleh momentum dalam praktek untuk kedua layanan.
3. ITU H.324 adalah standar untuk pengiriman melalui POTS, atau jaringan
telepon audio. 3G- 324M adalah implementasi 3GPP untuk panggilan video (video
call) pada telepon seluler 3G.
5. Masalah
Ada dua masalah yang menonjol mencegah konferensi video menjadi bentuk
komunikasi standar meskipun dimana-mana sistem mempunyai kemampuan konferensi
video.
1. Kontak mata: Telah diketahui bahwa kontak
mata memainkan peran besar dalam percakapan, merasa perhatian dan niat serta
aspek lain dari komunikasi kelompok. Sementara percakapan telepon biasa tidak
memberikan isyarat kontak mata, konferensi video dapat dikatakan lebuh buruk
dimana memberi kesan yang salah bahwa berbicara jarak jauh adalah menghindari
kontak mata.
2 Penampilan kesadaran: Masalah
kedua dengan konferensi video adalah saat sedang di depan kamera, dengan
aliran video secara mungkin dapat direkam. Beban presentasi yang dapat diterima
pada penampilan layar tidak hadir dalam komunikasi audio saja. Penambahan video
sebenarnya mengganggu komunikasi, mungkin karena kesadaran saat di depan
kamera.
Masalah kontak mata dapat diselesaikan dengan kemajuan teknologi, sedangkan
kemungkinan munculnya masalah kesadaran akan luntur ketika orang-orang telah
terbiasa dengan konferensi video.
1. Dampak Masyarakat
umum
Konektivitas internet berkecepatan tinggi telah tersedia lebih banyak
dengan biaya terjangkau serta biaya pengambilan video dan tampilan teknologi
telah menurun. Akibatnya sistem konferensi video pribadi berdasarkan webcam,
sistem komputer pribadi, kompresi perangkat lunak dan konektivitas internet
broadband telah menjadi terjangkau bagi masyarakat umum. Selain itu, perangkat
keras yang digunakan untuk teknologi ini terus meningkatkan kualitas tetapi
harga telah menurun drastis.
Ketersediaan freeware (sering sebagai bagian dari program chatting) telah
membuat perangkat lunak berbasis konferensi video dapat diakses oleh banyak
orang.
Konferensi video menambahkan alternatif lain yang mungkin dapat
dipertimbangkan bila :
a. Percakapan langsung dibutuhkan;
b. Informasi visual merupakan
komponen penting dari percakapan;
c. Pihak percakapan tidak bisa
secara fisik datang ke lokasi yang sama, atau
d. Biaya atau waktu perjalanan adalah suatu pertimbangan.
2. Pendidikan
Konferensi video memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan
berpartisipasi dalam bentuk komunikasi dua arah. Selain itu, guru dan dosen
dari seluruh dunia dapat dibawa ke kelas di daerah terpencil. Siswa dari
beragam komunitas dan latar belakang dapat datang bersama untuk belajar tentang
satu sama lain. Siswa mampu mengeksplorasi, berkomunikasi, menganalisis, dan berbagi
informasi dan ide dengan satu sama lain. Melalui konferensi video siswa dapat
mengunjungi bagian lain dari dunia untuk berbicara dengan orang lain,
mengunjungi kebun binatang, museum dan sebagainya, untuk belajar. Sekolah kecil
dapat menggunakan teknologi konferensi video untuk menyatukan sumber daya dan
mengajar kursus (seperti bahasa asing) yang tidak dapat ditawarkan.
3. Bisnis
Konferensi video dapat memungkinkan individu di tempat-tempat jauh untuk
mengadakan rapat dalam waktu singkat. Waktu dan uang yang dulu dikeluarkan
dalam perjalanan dapat digunakan untuk pertemuan singkat. Teknologi seperti
VoIP dapat digunakan dalam hubungan dengan konferensi video untuk mengaktifkan
pertemuan bisnis tatap muka biaya rendah tanpa meninggalkan meja, terutama
untuk bisnis dengan kantor tersebar luas. Teknologi ini juga digunakan
untuk telecommuting, di mana karyawan bekerja dari rumah.
4. Obat dan kesehatan
Konferensi video adalah teknologi yang sangat berguna untuk telemedicine
dan aplikasi telenursing, seperti diagnosis, konsultasi, pengiriman gambar
medis, dan lain-lain. Dengan menggunakan konferensi video, pasien dapat
menghubungi perawat dan dokter dalam keadaan darurat atau situasi rutin, dokter
dan paramedis profesional dapat mendiskusikan kasus di jarak yang jauh. Daerah
pedesaan dapat menggunakan teknologi konferensi video untuk tujuan diagnostik
sehingga menyelamatkan nyawa dan membuat penggunaan uang perawatan kesehatan
menjadi lebih efisien. Perangkat khusus seperti mikroskop dilengkapi dengan kamera
digital, videoendoscopes, perangkat USG, otoscopes, dan lain-lain dapat
digunakan bersama-sama dengan peralatan konferensi video untuk mengirimkan data
tentang pasien.
5. Hubungan media
Konsep press video conference dikembangkan pada Oktober 2007 oleh African
Press Organization atau APO untuk mengizinkan wartawan Afrika internasional
untuk berpartisipasi dalam konferensi pers tentang masalah pembangunan dan
pemerintahan yang baik. Press videoconference memungkinkan untuk mengatur
sebuah konferensi pers internasional menggunakan konferensi video melalui
Internet. Wartawan dapat berpartisipasi untuk sebuah konferensi pers
internasional dari mana saja tanpa meninggalkan kantor. Wartawan hanya perlu
duduk di depan komputer yang terhubung ke internet dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada pembicara.
BAB
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari
keseluruhan hasil penulisan artikel ini, dapat dikatakan bahwa user interface
adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan
dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini penggunaan bahasa amat efektif
untuk membantu pengertian, karena bahasa merupakan alat tertua barangkali kedua
tertua setelah gesture yang dipakai orang untuk berkomunikasi sehari-harinya.
Praktis semua pengguna komputer dan Internet kecuali mungkin anak kecil yang
memakai komputer untuk belajar membaca dapat mengerti tulisan. Meski pada
umumnya panduan user interface menyarankan agar ikon tidak diberi tulisan
supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen user interface lain seperti teks
pada tombol, caption window, atau teks-teks singkat di sebelah kotak input dan
tombol pilihan semua menggunakan bahasa. Tanpa bahasa pun kadang ikon bisa
tidak jelas maknanya, sebab tidak semua lambang ikon bisa bersifat universal.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]Panitia Penyelenggara, “The Power ICT in Education”, Makalah Disampaikan
pada Seminar Nasional ICT Prodi. Teknologi Pendidikan, PPs UNJ, Jakarta, 15
April 2008, h. 1.
[2] Wawan Wardiana, “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia”,
Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, UNIKOM,
Yogyakarta, 9 Juli 2002, h.2.
[3] Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif Latar
Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989), h.2.
telematika.html
Terima kasih, yuk kunjungi juga website kami
BalasHapusartikel yang mrnarik, terimakasih sudah sharing, silakan kunjungi Visit Us
BalasHapus