Senin, 06 Januari 2014

MIDDLEWARE DAN LINUX



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI




 MIDDLEWARE DAN LINUX

FITUR PADA ANTAR TELEMATIKA
      Nama Kelompok     :  Dwie Restiani (12110217)
                                         Febri Inayah    (12110681)
                                   Siti Soleha       (16110621)
    
      Kelas                        :  4KA11
     
      Jurusan                    :  Sistem Informasi






 
 







ABSTRAKSI

Saat ini tidak jarang kita menemukan sistem yang memiliki  berbagai aplikasi berbeda berjalan bersama di atasnya. Sebagai  contoh, sebuah kantor dapat memiliki berbagai database yang  berjalan sendiri-sendiri. Bagian akuntansi dan bagian  customer  service dapat memiliki aplikasi dan basis data yang terpisah.  Sistem operasi dan aplikasi yang digunakan oleh bagian  pengembangan dan sistem operasi dan aplikasi yang digunakan  oleh bagian manajemen berbeda. Hal seperti ini memerlukan  integrasi dalam implementasi sistem terdistribusi dengan  berbagai aplikasi tersebut.

PENDAHULUAN
Integrasi hanya dapat terjadi jika antara berbagai mesin dan aplikasi yang berbeda-beda dapat saling bekerja sama (interoperate). Dalam hal ini, data yang disediakan oleh suatu subsistem harus dapat diakses juga oleh sistem lainnya. Dalam kasus kantor di atas, data customer sering harus dapat dibaca oleh bagian customer service dan akuntansi. Data hasil  pengembangan perlu dapat dibaca oleh  bagian manajemen. Hal ini semakin terasa ketika sistem tersebar menjadi semakin besar dan bervariasi. Di sinilah aplikasi Middleware memegang peranan.  Middleware adalah software yang  dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Di sini middleware dapat berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.


PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Middleware

Walaupun tidak terlalu populer, middleware bukanlah sebuah barang baru dalam dunia teknologi informasi. Middleware jarang dikenali karena posisinya yang 'transparan' dalam sebuah sistem, yang membuat orang dapat lebih melihat keseluruhan sistem itu sendiri, tanpa harus perduli dengan aliran data yang dibungkus oleh sistem middleware. Pada masa awal, middleware masih terbatas pada fungsi file transfer sederhana dan teknologi batch processing. Dengan berkembangnya teknologi integrasi antar
aplikasi pada lingkungan bersistem operasi Unix, penggunaan socket dan pipe merupakan jembatan antar program untuk berinteraksi. Pada akhir 1980-an, penggunaan RPC (Remote Procedure Call) menjadi trend dalam komunikasi baik antar program dalam mesin yang sama
maupun antar mesin. Perkembangan selanjutnya antara lain berupa middleware berorientasi  message yang mendukung antrian pesan (message queuing), dan dengan menggunakan model
publish-subscribe, push, bahkan distributed object untuk real-time enterprise. Sejumlah kelompok besar juga menyediakan infrastruktur untuk middleware. Sebagai contoh, OMG (Object Management Group) menyediakan CORBA, dan Microsoft menyediakan DCOM.




Middleware Saat Ini

Middleware tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, yaitu homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker), Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction Processing) Monitor. Di Linux, banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang dan sudah mengerjakan berbagai sistem middleware.

Salah satu produk middleware IBM untuk platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan
Wireless di lingkungan rumah dan kantor. Produk middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API (Application Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™.

Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware transaction processing monitor yang juga mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan model CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah aplikasi yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang ditunjang oleh BEA tanpa perlu modifikasi dalam kode aplikasinya.

Dalam bidang kartu magnetis (smart cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan produsen CAC (Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang diberi nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di atas Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan fungsi-fungsi kriptografis. ShaoLin Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur jaringan komputer yang bersifat 'fit client'. Produk yang memenangkan 'IT Excellence Awards 2002' di Hong Kong ini, mengembangkan konsep 'thin client' dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin Aptus membuat banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang tersimpan di server melalui LAN secara transparan.


Middleware di Masa yang Akan Datang

Saat ini, hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan middleware. Menurut IDC, sepanjang 2003, kebutuhan terhadap teknologi middleware akan naik di berbagai segmen, termasuk juga Linux. Terlebih, Linux memiliki juga potensi untuk berkembang menjadi sistem operasi untuk embedded systems. Dengan prediksi pasar embedded sytems mencapai $1.4 milliar di tahun 2006 dan laju pertumbuhan per tahun (CAGR) 18.6 persen (laporan IDC 2003), kebutuhan middleware sebagai penghubung beragam sistem akan meningkat. Masih menurut IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam alat yang membantu sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi permintaan akan integrasi aplikasi yang lebih baik. Linux, didukung  oleh bermacam produk middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan middleware yang stabil, dengan harga yang bersaing.
Ketika sistem telah terinstal secara tersebar, diperlukan komunikasi yang handal untuk integrasi antara aplikasi yang berjalan di lokasi terpisah. Dengan teknologi saat ini, komunikasi data dapat dilakukan dengan berbagai cara, contoh yang populer adalah penggunaan layanan leased-line dan VSAT. Walaupun demikian, tidak semua sistem membutuhkan maupun memiliki fasilitas leased line ataupun VSAT yang biayanya relatif tinggi. Mint adalah sebuah modul yang akan berada diantara aplikasi yang tersebar tersebut. Pemanfaatan Mint di tiap titik instalasi memungkinkan aplikasi berkomunikasi cukup menggunakan jalur internet yang tersedia. Mint menyediakan kerangka dan fasilitas komunikasi asinkron yang dilengkapi dengan message status & integrity checking. Dengan menggunakan Mint, diharapkan pengembang software dapat lebih fokus pada pengembangan aplikasi dan tidak dipusingkan dengan pengelolaan jalur komunikasi yang digunakan. Saat ini, Mint 0.7b tersedia untuk platform Java 2, sehingga dapat digunakan pada berbagai lingkungan sistem, baik itu Linux, Unix, Microsoft Windows, maupun MacOS.


IBM Menawarkan Paket Linux Untuk Usaha Kecil Menengah

Untuk memenuhi permintaan yang berkembang pesat belakangan ini, IBM mengeluarkan IBM Integrated Platform Express yang memungkinkan para ISV (Independent Software Vendor) dan reseller IBM untuk menambahkan aplikasi-aplikasi bisnis -- seperti e-commerce dan customer relationship management-- kedalam suatu penawaran perangkat lunak dan perangkat keras terintegrasi yang mencakup server-server IBM yang barbasis Intel dan perangkat lunak IBM Express. Penawaran ini memungkinkan para mitra untuk secara cepat menciptakan sebuah solusi berbasis Linux yang lengkap dan terjangkau sehingga mereka dapat menjualnya kembali ke pelanggan-pelanggan di sektor UKM. Selain itu, sebagai sebuah platform berbiaya rendah, mereka juga dapat menggunakannya untuk menguji dan menyebarkan aplikasi-aplikasi Linux yang baru. Sebagai tambahan, jika menggunakan platform ini, para pengembang dapat menanggapi permintaan pasar secara lebih cepat karena pengintegraian awal dari perangkat lunak dan perangkat keras IBM diselesaikan oleh IBM Business Partner, sehingga dapat menghemat waktu dan uang jika dibandingkan dengan memesannya satu per satu dan mengintegrasikan setiap bagian. “Dalam kondisi perekonomian saat ini, kami harus dapat secara cepat menciptakan sebuah solusi yang lengkap dengan investasi sekecil mungkin -- penawaran dari IBM ini telah membantu kami memenuhi semua kebutuhan pelanggan-pelanggan kami,” papar Hartini Salim, Linux Leader, IBM Indonesia. “Sejalan dengan meningkatnya permintaan akan solusi-solusi Linux, IBM Integrated Platform Express yang hemat biaya ini memungkinkan kami untuk memperluas jangkauan solusi eceran kami ke pelanggan-pelanggan yang berada di sektor UKM.”Penawaran IBM Integrated Platform Express meliputi WebSphere Application Server - Express, DB2 - Express dan sistem-sistem IBM eServer x225, x235 or x345 berikut sarana penyimpanan disknya. Platform ini juga sesuai untuk bisnis-bisnis di berbagai industri, termasuk eceran, keuangan, manufaktur dan pemerintah. Perangkat keras dan perangkat lunak yang disertakan dalam penawaran ini dirancang dan diberi harga secara khusus untuk memenuhi semua kebutuhan usaha kecil. WebSphere - Express sangat sesuai untuk membangun, menyebarkan dan mengelola situs Web, memberikan UKM fondasi yang handal dan mudah disebarkan serta berlandaskan standar-standar industri, seperti Linux, Java dan XML. DB2 - Express adalah sebuah database berfungsi lengkap dengan harga per pengguna yang sangat rendah. Produk ini ditujukan bagi segmen pasar menengah dan dapat dipaketkan bersama aplikasi-aplikasi Partner. Selain itu, produk ini juga memiliki fitur penginstalasian database satu atau tanpa klik yang mudah. Sistem-sistem IBM eServer x225, x235 dan x345 serta sarana penyimpanannya dapat memenuhi kebutuhan usaha kecil dan menengah yang sangat sensitif terhadap harga. Sistem-sistem ini sangat sesuai untuk solusi-solusi e-business.


Ketersediaan

IBM Integrated Platform Express akan tersedia mulai 27 Juni 2003. Untuk informasi lainnya mengenai penawaran ini, kunjungi: www.ibm.com/linux/integratedplatformexpress.
.

1 komentar: