Pernah mendatangi pameran mesin industri
yang biasanya diadakan di JIExpo (Jakarta International Expo)? Pada
pameran tersebut kita bisa melihat berbagai macam mesin - mesin industri
berteknologi tinggi yang diproduksi dari berbagai negara. Tidak sedikit
pengunjung yang terkagum - kagum melihat teknologi yang digunakan.
Bahkan disana terdapat sebuah mesin amplas kayu yang setidaknya bisa
menggantikan 50 tenaga kerja manusia. Dari situ kita bisa menyimpulkan
bahwa pengaruh teknologi pada efektivitas kerja sangatlah besar.
Perusahaan pengguna mesin - mesin produksi yang berteknologi tinggi
biasanya hanya menggunakan sebagian kecil tenaga manusia dalam proses
produksinya.
Sebuah perusahaan yang dituntut untuk
memiliki hasil produksi dalam skala besar biasanya cenderung menggunakan
teknologi tinggi dalam proses produksinya. Namun tetap ada bagian atau
tahap yang harus dikerjakan oleh tenaga manusia. Efektivitas kerja dari
para tenaga kerja akan berjalan stabil sesuai target bila tenaga kerja
tersebut bekerja dengan menggunakan alat/benda yang memiliki teknologi
tinggi. Sebagai perbandingan, karyawan bagian sanding / amplas yang
bekerja dengan menggunakan mesin hand sander (mesin amplas tangan) bisa
menghasilkan 15 meja dalam sehari kerja (7 jam kerja). Sedangkan
karyawan bagian sanding yang menggunakan mesin sanding besar yang
kerjanya menggunakan sistem komputerisasi bisa menghasilkan 50 meja
dalam sehari.
Pengaruh teknologi pada efektivitas kerja
juga bisa dilihat dari tingkat kesalahan / error yang dilakukan oleh
tenaga kerja. Semakin tinggi teknologi yang digunakan, maka semakin
kecil pula tingkat kesalahan yang mungkin terjadi. terlebih bila
teknologi yang digunakan adalah teknologi yang berbasis pada
komputerisasi dimana kinerja dari mesin yang digunakan telah diprogram
dengan baik sehingga tenaga kerja hanya bertugas mengoperasikan mesin
dan mengontrol hasil output dari mesin tersebut.
Bila aktivitas sebuah industri sebagian
besar masih menggunakan mesin - mesin manual dan membutuhkan banyak
tenaga kerja, maka hal terberat yang harus dihadapi perusahaan adalah
saat para tenaga kerja tersebut mangkir (tidak masuk kerja). Dengan
menggunakan mesin berteknologi tinggi yang secara otomatis menekan
jumlah tenaga kerja dalam satu divisi, maka masalah banyaknya karyawan
yang mangkir sudah bukan merupakan hal yang mengkhawatirkan bagi pihak
perusahaan. Sehingga pengaruh teknologi pada efektivitas kerja bisa
dirasakan dari jumlah hasil produksi yang tidak berpengaruh secara
signifikan pada saat tenaga kerja mangkir.
sumber: http://carapedia.com/pengaruh_teknologi_pada_efektivitas_kerja_info2537.html